Gita terbangun dari tidurnya. Sial, lagi-lagi AC kamar mati, dengusnya malas. Beranjaklah ia dari tempat tidurnya, membuka kaos belelnya yang kini basah dengan keringat. Sambil menatap bayangannya sendiri di cermin, ia mencoba membuyarkan ingatan mimpi yang tak kalah mengusik.
Tiba-tiba, getaran handphone Gita memecah keheningan subuh. "Randy Lasutapi" tulisnya. Keterlaluan, tidak cukup ia menyeludup ke mimpiku. Kini ia juga harus meminta perhatianku di dunia nyata.
Gita membalik layar handphonenya menghadap ke bawah. Mengganti baju dengan cepat, lalu kembali tidur. Malam itu, 3 buah bintang membentuk segaris lurus antara dua hati.
-- To be continued..
No comments:
Post a Comment